1. Sebutkan contoh pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam budayamasyarakat Indonesia sebelum Islam!
Kakak menyadari saat ini peserta didik seklaian sedang belajar secara online yang mana belajar online membuat sebagain peserta didik merasa kesulitan dalam menyelesaiakn tugas yang di berikan oleh guru, hal ini di karenakan memang dalam pengajaran dalam online ini akan membuat peserta didik kurang dalam memahami apa yang di jelaskan oleh guru.
sehingga hal ini biasanya akan menyebab kan peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang di berikan oleh guru, sehingga peserta didik mencari jawaban alternatif di google atau sebagainya, untuk itu kami akan membantu peserta didik dalam menyelesaikan tugas tersebut dengan menyediakan jawaban alternatif yang dapat di gunakan adik -adik dalam menyelesaiakn tugas yang di berikan oleh guru
Baca juga:
B. Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini!
1. Sebutkan contoh pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam budayamasyarakat Indonesia sebelum Islam!
2. Apa yang kamu ketahui tentang tradisi Rabu Kasan?
3. Sebutkan tiga prinsip Islam dalam memandang sebuah budaya!
4. Bagaimana gambaran pelaksanaan Tabot di Bengkulu?
5. Ceritakan sejarah Grebeg Besar di Demak!
Jawaban Esay.
1. Contoh pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam budayamasyarakat Indonesia sebelum Islam.
2. Tradisi Rabu Kasan adalah tradisi yang dilakukan tepat pada hariRabu Kasan terakhir bulan safar, kira-kira pukul 07.00 WIB semuapenduduk telah hadir di tempat upacara dengan membawamakanan dan ketupat tolak bala sebanyak jumlah keluarga masingmasing.Acara diawali dengan berdirinya seorang di depan pintumasjid dan menghadap keluar lalu mengumandangkan azan. Laludisusul dengan pembacaan doa bersama-sama. Selesai berdoasemua yang hadir menarik atau melepaskan anyaman ketupattolak balak yang telah tersedia tadi, satu persatu menurut jumlahyang dibawa sambil menyebut nama keluarganya masing-masingdilanjutkan makan bersama dan mengambil air wafak yang telahdisediakan untuk semua anggota keluarganya. Setelah selesai acaraini mereka pulang dan bersilahturahmi ke rumah tetangga ataukeluarganya.
3. Tiga prinsip Islam dalam memandang sebuah budaya adalahtidak melanggar ketentuan hukum halal-haram, mendatangkanmashlahat (kebaikan) dan tidak menimbulkan mafsadat (kerusakan),dan sesuai dengan prinsip al-Wala` (kecintaan yang hanya kepadaAllah Swt. dan apa saja yang dicintai Allah Swt.) dan al-Bara` (berlepasdiri dan membenci dari apa saja yang dibenci oleh Allah Swt.).
4. Tabot di Bengkulu
upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisahkepahlawanan dan kematian Hasan dan Husein bin Ali bin AbiThalib, cucu Nabi Muhammad saw. Kedua cucu Rasulullah saw inigugur dalam peperangan di Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam61 Hijriah (681 M). Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakanoleh Syaikh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo padatahun 1685. Syaikh Burhanuddin menikah dengan wanita Bengkulukemudian keturunannya disebut sebagai keluarga Tabot.Upacara inidilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram (berdasar kalendar Islam)setiap tahun.
5. Sejarah Grebeg Besar di Demak
Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiaptahun dilaksanakan di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Tradisiini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengandatangnya Hari raya Idul Adha atau Idul Kurban. Tradisi ini cukupmenarik karena Demak merupakan pusatperjuangan walisongodalam dakwah.Pada awalnya Grebeg Besar dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah tahun1428 Caka dan dimaksudkan sekaligus untuk memperingati genap40 hari peresmian penyempurnaan Masjid Agung Demak. Mesjidini didirikan oleh Walisongo pada tahun 1399 Caka, bertepatan1477 Masehi. Tahun berdirinya masjid ini tertulis pada bagianCandrasengkala “Lawang Trus Gunaning Janmo”.Pada tahun 1428 tertulis dalam Caka tersebut Sunan Giri meresmikanpenyempurnaan masjid Demak. Tanpa diduga pengunjung yanghadir sangat banyak. Kesempatan ini kemudian digunakan paraWali untuk melakukan dakwah Islam. Jadi, tujuan semula GrebegBesar adalah untuk merayakan Hari Raya Kurban dan memperingatiperesmian Masjid Demak.
tontonlah sebuah tayangan sinetron ataupun jenis film lainnya di televisi. 2. Catatlah hal-hal menarik dari tayangan tersebut. Gunakanlah format seperti berikut. Judul tayangan : . . . . Jam tayang : . . . . Stasiun televisi : . . . . Para pemeran : . . . . Isi Cerita Daya Tarik Pelajaran Hidup 3. Secara bergiliran, bacakanlah pendapat kelompokmu itu. Mintalah kelompok lain untuk menanggapinya. Samakah pendapat mereka tentang tayangan yang kamu tonton itu? Simpulkanlah! 209 Kelas VIII SMP/MTs Bab 8 Bahasa Indonesia Kelompok Penanggap Isi Tanggapan 2. Tanggapan untuk Pementasan Drama Sebuah pementasan, semacam drama, dapat kita saksikan melalui televisi. Namun, istilahnya bukan drama, tetapi sinetron atau film. Pada zaman dulu pementasan drama itu kita dengarkan melalui radio. Sekarang dapat pula kita nikmati melalui andro
id dari youtube pada laman-laman internet. Namun, pementasan yang hanya diperdengarkan, bahkan yang melalui tayangan televisi dan android pun, tidak semenarik drama melalui pementasan dari panggung- panggung secara langsung. Melalui drama panggung, yang terlibat dalam kegiatan tersebut tidak hanya indra pendengaran. Dalam acara itu, kita pun dapat menyaksikan ekspresi, gerak laku tokoh, dekorasi panggung, serta konstum para pemainnya. Dengan demikian, penikmatan kita terhadap pementasan drama itu lebih lengkap daripada melalui media lainnya. Imajinasi kita tentang cerita drama akan lebih terbantu. Melalui pementasan itu kita tidak perlu membayangkan s
ifat para tokohnya. Kita pun tidak akan banyak kesulitan dalam memahami jalan setting dan ceritanya. Semuanya telah divisualisasikan oleh sang sutradara dalam pementasan itu. Akan banyak kesan yang menarik dari suatu pementasan drama. Ketertarikan itu bisa karena ceritanya yang mendebarkan, para pemainnya, settingnya, atau hal-hal yang lain. Kesan-kesan kemungkinan besar tidak selalu sama antara penonton yang satu dengan yang lainnya. Hal ini bergantung pada pemahaman dan pengalaman masing-masing. Di rumah ketika menonton sinetron, misalnya, setiap anggota keluar
ga memiliki kesan yang berbeda. Ibu tertarik pada tokoh A, kakak senang pada tokoh B. Adapun ayah katanya lebih menyukai ceritanya yang mendebarkan. Perbedaan-perbedaan seperti itu sangat wajar dan akan sangat menarik apabila kemudian didiskusikan. 210 Kelas VIII SMP/MTs Dalam diskusi itu kita mengemukakan pendapat masing-masing. Misalnya, El-Islami menyukai tokohnya atau Andre lebih senang pada alur ceritanya. Pendapat-pendapat itu kemudian ditanggapi oleh yang lain. Tanggapan yang baik tidak sekadar menyatakan setuju atau tidak setuju. Tanggapan harus disertai dengan alasan-alasan yang logis dan meyakinkan. Selain itu, tanggapan hendaknya menggunakan kata-kata santun yang tidak menyinggung perasaan orang lain. Kegiatan 8.4 A. 1. Bacalah teks drama
di bawah ini! 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! a. Bercerita tentang apakah drama ”Menanti”? b. Bagaimana sikap Amran begitu mengetahui Anhar belum pulang? c. Ke manakah perginya Anhar? d. Apa yang dilakukan Anhar ketika ia pergi? e. Bagaimana sikap Amran dan Gunadi ketika Anhar pulang? Menanti (Panggung menggambarkan ruang depan. Di kanan, jendela kaca tertutup. Sebelah belakang, ada pintu menuju ruang dalam. Ada beberapa gambar tua dan jam dinding, sebuah meja dan beberapa kursi. Pukul setengah delapan malam. Di luar angin kencang bertiup dan sekali-kali terlihat cahaya kilat). (Amran gelisah dan mondar-mandir, sekali-kali melihat jam). Amran : (Bicara sendiri) ”Sudah jam setengah delapan lewat. Ke mana perginya, Anhar?” (melihat ke pintu dalam). Gunadi : (Masih di dalam) ”Ya, Kak...” (keluar menemui Amran). Amran : (Duduk) ”Ke mana katanya, Anhar tadi?” Gunadi : ”Mau mancing ke tempat kita mendapat ikan besar dulu, Kak.” Amran : ”Kenapa kau bolehkan saja? Kalau ayah dan ibu tahu, tentu akan marah.” 211 Kela
ahaya?” Gunadi : ”Bahaya apa, Kak?” Amran : (Berdiri di jendela) ”Tempat itu ada penunggunya.” Gunadi : ”Ada yang jaga, Kak? Itu kan kali biasa, masa ada yang memilikinya. Siapa saja boleh mancing di situ, kan?” Amran : (Kesal) ”Ah, kamu. Ada, ada setannya, tahu?” Gunadi : (Ketakutan) ”Aaah, Kak Amran. Jangan begitu ah.... Saya takut.” (Gunadi melihat ke kiri dan kanan). (Di luar kilat memancar terang. Kemudian, petir menggelegar). Gunadi : (Terkejut dan melompat) ”Au, tolong, Kak!” Amran : (Ke dekat adiknya) ”Ada apa, Gun?” Gunadi : ”Tidak apa-apa kak, saya hanya kaget saja. Tapi....(ragu-ragu) apakah Anhar tidak apa-apa, Kak?” Amran : ”Itulah. Kakak takut ia kehujanan. Akan kususul ia ke sana.” Gunadi : ”Jangan, kak. Saya takut tinggal sendiri di rumah.” Amran : ”Ayolah ikut, kita kunci saja rumah.” Gunadi : ”Tapi kak....tapi jalan ke sana gelap, saya tidak berani ikut.” Amran : (Kesal dan bingung) ”Habis bagaimana? Ditinggal tidak berani, diajak j
uga takut. Anhar kan harus dicari!” (Diam dan mendengar sesuatu). ”Hah...suara apa itu?” 212 Kelas VIII SMP/MTs Gunadi : (Mendekap Amran) ”Kak, Kak...! Ada apa, Kak?” (Pintu depan terbuka. Anhar berdiri memegang kail dan ikan kecil-kecil). Anhar : (mengangkat ikannya) ”Lihat, Kak. Lihat banyak, ya....” Amran : (Tersenyum tapi agak kesal) ”Kamu anak nakal. Ayo ke belakang sana. Membuat orang bingung.” (Sumber: Depdikbud) B. Pentaskanlah drama itu bersama teman-temanmu. Sebelumnya, diskusikan tema, watak para tokoh, serta setting yang perlu digunakan dalam pementasannya. Tentukanlah sutradara beserta orang-orang yang akan memerankannya. C. Selama pementasan, kelompok yang lain mengapresiasinya. Kemudian, mereka mengemukakan tanggapan-tanggapannya dengan menggunakan format di bawah ini. Aspek Penilaian Nilai Keterangan A B C D E 1. Penjiwaan peran 2. Teknik vokal dan intonasi 3. Daya tarik penampilan 4. Improvisasi 5. Properti Keterangan A = baik sekali B = baik C = cukup D = kurang E =
sangat kurang 213 Kelas VIII SMP/MTs Bab 8 Bahasa Indonesia C. Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Drama Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu : Menelaah karakteristik stuktur dan kaidah kebahasaan dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas. 1. Struktur Teks Drama Struktur drama yang berbentuk alur pada umumnya tersusun sebagai berikut. a. Prolog merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah drama atau sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang cerita (dalang) untuk menjelaskan gambaran para pemain, gambaran latar, dan sebagainya. b. Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia, problematika yang dihadapi, dan cara manusia dapat menyelesaikan persoalan hidupnya. Di dalam dialog tersaji urutan peristiwa yang dimulai dengan, orientasi, komplikasi, sampai dengan resolusi. 1) Orientasi, ad
alah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi yang sedang sudah atau sedang terjadi. 2) Komplikasi, berisi tentang konflik-konflik dan pengembangannya: gangguan-gangguan, halangan-halangan dalam mencapai tujuan, atau kekeliruan yang dialami tokoh utamanya. Pada bagian ini pula dapat diketahui watak tokoh utama (yang menyangkut protagonis dan antagonisnya). 3) Resolusi, adalah bagian klimaks (turning point) dari drama, berupa babak akhir cerita yang menggambarkan penyelesaian atas konflik- konflik yang dialami para tokohnya. Resolusi haruslah berlangsung secara logis dan memiliki kaitan yang wajar dengan kejadian sebelumnya. c. Epilog adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk menyampaikan inti sari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh salah seorang aktor atau dalang pada akhir cerita. 214 Kelas VIII SMP/MTs Struktur Alur Drama Kegiatan 8.5 A. Jelaskan struktur teks drama berikut bersama kelompokmu. Tunjukkan bagian
- bagiannya secara sistematis, yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi, dan epilognya. Simpulkanlah tentang lengkap-tidaknya bagian- bagiannya itu! Struktur Teks Drama Kutipan Teks/Penjelasan 1. Prolog 2. Orientasi 3. Komplikasi 4. Resolusi 5. Epilog . . . . B. Secara bergiliran, presentasikanlah pendapat kelompokmu itu di depan kelompok lain untuk mendapat tanggapan-tanggapan! Aspek Isi Tanggapan 1. Kelengkapan 2. Ketepatan 3. Keterperincian Prolog Pengenalan tokoh, latar, latar belakang cerita Dialog t0SJFOUBTJ tyPOĘJLBTJ t3FTPMVTJ Epilog t1FOVUVQ tuOUJTBSJ cerita 215 Kelas VIII SMP/MTs Bab 8 Bahasa Indonesia Babak I Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacam- macam tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku. Ada pula yang keluar masuk kelas. Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di tempatnya masing-masing) Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah) Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak). Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia membuat pantun, semua sudah mengerjakan?” Anak-anak : ”Sudah Bu.” Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?” Agra : ”Sudah d
ong Bu.” Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.” Agra : (tersenyum nakal) ”Jalan ke hutan melihat salak, Ada pula pohon-pohon tua Ayam jantan terbahak-bahak Lihat Inka giginya dua” Anak-anal : (Tertawa terbahak-bahak). Inka : (Cemberut, melotot pada Agra) Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan. Coba kamu buat pantun yang lain.” Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum). 216 Kelas VIII SMP/MTs Babak II Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi Arga. Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut) Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?” Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.” Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu giginya dua terus, hahaha…” Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu terus!” Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama kalian!” (Pergi) Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah tambah senang. Kita diamkan saja anak itu. Babak III Hari b
erikutnya, sewaktu istirahat pertama. Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?” Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma sama anak perempuan.” Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana. Masak gitu aja marah.” Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya G-E-N-D-I-S dong!” Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo, hahaha….” Teman-teman Agra : (tertawa) 217 Kelas VIII SMP/MTs Bab 8 Bahasa Indonesia Gendis : ”Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanpa berbuat nakal? Lagi pula kamu cuma berani mengganggu anak perempuan. Dasar!” (Marah dan meninggalkan Agra). Babak IV Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar
bunyi bel sepeda berdering- dering. Agra : (Di atas sepeda) ”Hoi…minggir…minggir…. Pangeran Arga yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir.” Inka &Gendis : (Menoleh sebal) Agra : (Tertawa-tawa dan…. gubrak terjatuh) ”Aduuuuh!” Inka : ”Rasakan kamu! (Berteriak) Makanya kalau naik sepeda itu lihat depan.” Gendis : “Iya! Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka nakal. Sekarang kamu kena batunya.” Agra : (Meringis kesakitan) ”Aduh…tolong, dong. Aku nggak bisa bangun nih?” Inka : ”Apa-apaan ditolong. Dia kan suka menganggu kita kita. Biar tahu rasa sekarang. Lagi pula, paling dia cuma pura- pura. Nanti kita dikerjain lagi.” Agra : ”Aduh…aku nggak pura-pura. Kakiku sakit sekali. (Merintih) Aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi.” Inka : (Menjadi merasa kasihan pada Agra) ”Ditolong yuk, Dis.” Gendis : ”Tapi…” Inka : ”Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain. Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga.” Gendis : (Mengangguk dan mendekati Arga). Inka :
Posting Komentar untuk "1. Sebutkan contoh pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam budayamasyarakat Indonesia sebelum Islam!"
Berkomentarlah sesuai dengan topik bahasan.