KUNCI JAWABAN PAI kelas 9 bab 9 halaman 199 200 201
bahwasanya kunci jawaban memanglah perlu dicari namun ada baiknya adik-adikku sekalian mengerjakan tugasnya terlebih dahulu mengerjakan tugas dengan mandiri dengan tanpa bantuan orang lain.
p
Daftar Isi
Baca juga:
Kunci jawaban PAI kelas 9 bab 9 halaman 199 200 bagian A
sayangnya kondisi saat ini membuat sekolah dan seorang siswa harus belajar dari rumah hal tersebut mengakibatkan paras adik-adikku sekalian banyaknya sekali tugas-tugas yang tidak belum selesai.
hal tersebut dikarenakan memang petugas tersebut belum selesai karena banyaknya dari mereka yang belum paham akan maksud dari tugas tersebut para memang dalam penyampaian materi dari gurunya memang belum maksimal
1. Berbakti kepada orangtua dikenal dengan istilah . . . .
a. sarrul walidain c. uququl walidain
b. walidain d. birrul walidain
2. Kewajiban seorang anak ketika orangtuanya sudah meninggal adalah . . . .
a. mencukupi kebutuhannya
b. mendoakannya
c. memberikan makanan
d. menggunakan harta warisannya
3. Balasan yang akan diberikan oleh Allah Swt. kepada anak durhaka di akhirat kelak adalah . . .
a. sulit mendapat pekerjaan c. dimasukkan neraka
b. mendapat teguran d. dikutuk menjadi batu
4. Sikap yang tepat jika orangtua sedang sakit yaitu . . . .
a. menasihatinya agar tidak sakit
b. membiarkannya sampai sembuh sendiri
c. dititipkan di panti sosial karena sibuk
d. merawatnya dengan penuh kasih sayang
5. Berbakti kepada orangtua akan mendatangkan keberkahan sebagai berikut . . . .
a. hidup menjadi terbebani
b. rezeki menjadi sulit
c. mendapat pahala yang sangat besar
d. menyita banyak waktu
6. Berdasarkan hadis Nabi saw., kedudukan dan derajat ibu disbanding bapak adalah . . . .
a. 3 tingkat dibanding bapak c. 5 tingkat dibanding bapak
b. 4 tingkat dibanding bapak d. 6 tingkat dibanding bapak
7. Seorang siswa yang baik akan selalu memuliakan guru-gurunya.
Berikut ini yang merupakan wujud sikap memuliakan guru adalah . . . .
a. sering menelponnya
b. mengetes kepintarannya
c. memberi bingkisan yang menarik
d. mematuhi nasihat-nasihatnya
8. Siswa yang menghormati dan menaati gurunya akan memperoleh . . . .
a. piagam penghargaan c. pujian dari teman
b. keberkahan ilmu d. uang dari guru
9. Berikut ini merupakan azab bagi siswa yang merendahkan gurugurunya,kecuali . . . .
a. badan menjadi kurus dan mudah sakit
b. mati tanpa membawa iman
c. disempitkan rezekinya oleh Allah Swt.
d. hilang manfaat ilmunya
10. Seorang guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas, sikap yang benar adalah . . . .
a. tidak perlu mendengarkan karena sudah paham
b. mengerjakan tugas yang belum selesai
c. mendengarkan dengan baik
d. berdiskusi dengan teman sebangku
Jawaban Pilgan PAI kelas 9 halaman 199 200 bab 9
1.d
2.b
3.c
4.d
5.c
6.a
7.d
8.b
9.a
10.c
Kunci jawaban PAI kelas 9 bab 9 halaman 201 bagian B
hal tersebut terjadi karena memang sekolah menerapkan saat ini menerapkan metode protokol kesehatan yang dimana sekolah mau makan atau belajar dari online untuk para siswa dan siswi aku sekalian. hal tersebut bertujuan supaya calvin 19 ini akan segera terhenti atau berakhir supaya penyebaran virus corona ini dapat diatasi dengan maksimal.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. Sebutkan keberkahan yang akan diperoleh anak jika berbakti kepadakedua orangtuanya !
2. Jelaskan mengapa kita harus berbakti kepada orangtua !
3. Sebutkan wujud baktimu kepada kedua orangtua saat ini? (minimal 3)
4. Jelaskan sikap terbaik saat bertemu dengan bapak dan ibu guru baik disekolah maupun di luar sekolah
5. Jelaskan mengapa kita harus menghormati dan menaati guru!
Jawaban Esay halaman 201 pai kelas 9 bab 9 halaman 201
1. Sebutkan keberkahan yang akan diperoleh anak jika berbakti kepada kedua orangtuanya!
Beberapa keberkahan yang akan diperoleh anak, antara lain :
• Mendapatkan kunci untuk masuk ke dalam surga Allah SWT.
• Berbakti kepada kedua orangtua merupakan salah satu bentuk ketaatan di jalan Allah SWT yang mampu mendatangkan banyak pahala.
• Berbaktinya seorang anak terhadap orangtuanya dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan seorang anak.
2. Jelaskan mengapa kita harus berbakti kepada orangtua!
Alasan mengapa kita harus berbakti kepada orangtua, sebab hal ini merupakan sebuah kewajiban seorang anak. Hal ini juga dipertegas di dalam seluruh kitab agama bahwa seorang anak hukumnya wajib menghormati, mematuhi, serta memuliakan kedua orangtuanya.
3. Sebutkan wujud baktimu kepada kedua orangtua saat ini? (minimal 3)
• Senantiasa mengindahkan nasihat dan perintah kedua orangtua kita.
• Tidak pernah berdusta kepada orangtua.
• Meringankan segala pekerjaan rumah yang mampu kita kerjakan.
• Memohon izin kepada orangtua terlebih dahulu apabila akan bepergian meninggalkan rumah.
• Senantiasa mendoakan kedua orangtua serta memohon ampunkan dosa kedua orangtua kita.
• Menjadi anak yang sholeh dan shalihah.
• Membatasi diri agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
• Mengasuh orangtua yang sudah tua dengan penuh kasih sayang selayaknya mereka yang mengasuh kita sewaktu kecil dengan penuh kasih sayang.
• Senantiasa meluangkan waktu untuk mengabari atau menjenguk kedua orangtua.
• Tidak berkata kasar dan bertindak tidak sopan terhadapkedua orangtua.
• Berusaha sedikit membalas jasa-jasa kedua orangtua kita seperti dengan belajar sungguh-sungguh, tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, menjaga diri sebaik mungkin, tidak mencemarkan nama baik orangtua, menjadi anak yang beprestasi, dsb
4. Jelaskan sikap terbaik saat bertemu dengan bapak dan ibu guru baik di sekolah maupun di luar sekolah!
Maksud sikap terbaik saat bertemu bapak dan ibu guru baik di sekolah maupun di luar sekolah ialah memberikan sikap perilaku yang sama sekali tidak menyakitkan serta menyinggung hati mereka sebagai salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap bapak dan ibu guru kita yang telah sangat berjasa dalam membimbing kita.
5. Jelaskan mengapa kita harus menghormati dan menaati guru!
Guru adalah orangtua kedua, yaitu orang yang mendidik seorang anak menjadi lebih baik dan lebih diridai Allah SWT. Guru yang menuntun kita mencapai derajat yang tinggi di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan setiap orang menghormati gurunya.
Perintah tersebut tertuang dalam Qs. Al-Mujadillah ayat 11 yang berbunyi "... niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang berilmu memiliki derajat yang tinggi di mata Allah SWT. Oleh karena itu, guru sebagai orang yang berilmu wajib dihormati dan dipatuhi, selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Rangkuman PAI kelas 9 bab 9
Keharmonisan dan kebahagiaan hidup sebuah keluarga akan terwujud jika semua anggota keluarga saling menghormati dan menyayangi. Anak menghormati orangtua, dan orangtua menyayangi anaknya. Seorang adik menghormati kakaknya, dan kakak menyayangi adik-adiknya. Sikap saling menghormati dan menyayangi seperti ini harus dibiasakan mulai dari keluarga. Pembiasaan dan penanaman akhlak mulia sejak dari dalam keluarga akan membentuk karakter positif seorang anak. Menghormati dan menyayangi kedua orangtua merupakan kewajiban seorang anak. Sikap menghormati dan menyayangi kedua orangtua dapat dimaksudkan sebagai bentuk balas budi kita kepada mereka. Namun balas budi kita tak akan bisa sepadan dengan pengorbanannya. Sangatlah wajar apabila kita diwajibkan Allah Swt. untuk menghormati kedua orangtua. Mengingat jasa-jasanya kepada kita sungguh tak ternilai. Kewajiban menghormati kedua orangtua banyak tertuang dalam al-
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (Q.S. al-Isrā’/17:23)Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah Swt. mewajibkan kita berbuat baik kepada ibu bapak. Tutur kata kita kepada keduanya haruslah lemah lembut. Mengucapkan kata “ah” kepada orangtua saja tidak dibolehkan oleh agama, apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu. Ketika kita sedang dinasihati orangtua dengarkan baik-baik, jangan memotong pembicaraan. Kita berusaha menampilkan sikap terbaik supaya kedua orangtua merasa dimuliakan. Nasihat-nasihat tersebut kita laksanakan dengan sebaik-baiknya.
Menghormati kedua orangtua akan mendatangkan keberkahan hidup bagi seorang anak. Mengapa demikian? Karena dengan menghormati kedua orangtua mereka akan merasa senang dan bangga. Mereka akan berdoa kepada Allah Swt. agar anak-anaknya mendapat perlindungan-Nya. Doa orangtua sangat berarti bagi anak-anaknya. Inilah yang akan menjadikan hidup kita berkah.
Anak yang menghormati kedua orangtuanya akan selalu meminta nasihat, petunjuk, dan doa. Inilah cerminan anak salih/salihah. Anak salih tidak menganggap orangtuanya bodoh dan ketinggalan zaman. Mereka juga tidak merasa malu dan menyesal dengan keadaan orangtua. Meskipun pendidikan seorang anak lebih tinggi dari kedua orangtua, ia tetap tidak meremahkan dan menganggap rendah orangtuanya. Mereka memposisikan orangtua di tempat yang mulia. Setiap hari meminta doa restu kedua orangtua agar cita-citanya tercapai.Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah saw., antara bapak dan ibu manakah yang lebih berhak diperlakukan dengan baik? Cermatilah kisah berikut ini !
Anak salih juga akan menghormati gurunya sebagaimana ia menghormati kedua orangtua. Guru telah berjasa besar mendidik kita menjadi pintar dan berakhlak mulia. Ia akan selalu mengikuti pelajaran dengan penuh semangat. Mengerjakan tugas sekolah dengan baik dan tepat waktu. Mendengarkan dan melaksanakan nasihat dan petunjuk dengan sungguh-sungguh. Pantang bagi anak salih untuk menyakitihati gurunya. Justru ia akan selalu berusaha membuat gurunya senang dan bangga dengannya. Ia akan selalu minta nasihat dan doa dari setiap guru yang mengajar di kelas. Jika dalam satu hari ia mendapat doa dari empat guru, maka dalamsatu minggu ia akan mendapat dua puluh delapan kali doa dari guru-guru tersebut. Berarti dalam satu bulan ia mendapat seratus dua belas
Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orangtua dan GuruIbnu Mas’ud, seorang sahabat Rasulullah saw. bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak aku pergauli dengan baik?” beliau menjawab: “Ibumu.” Kutanyakan lagi, “Lalu siapa lagi?” beliau menjawab: Ibumu.” Aku bertanya lagi, “Siapakah lagi?” beliau menjawab: “Ibumu.”Aku bertanya lagi, “Siapakah lagi?” beliau baru menjawab: “Kemudian barulah bapakmu, kemudian kerabat yang paling terdekat yang terdekat.” Sumber: Hadis yang diriwayatkan oleh at-Tirm³z³
pendidikan agama islaam
Gambar 9.8. Anak salih akan mendengar dan melaksanakan nasihat orangtua dengasebaik-baiknya.Sumber: iniyangbaru.com
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 191kali doa, dan seribu tiga ratus empat puluh empat kali doa dalam satu tahun. Subhanallah, doa-doa dari bapak dan ibu guru inilah yang turut andil dalam kesuksesan dan keberkahan hidup kita. Sungguh Allah Swt. mengabulkan semua doa hamba-Nya, apalagi doa itu dipanjatkan dengan ikhlas oleh bapak dan ibu guru secara berulang-ulang dan terus menerus. Tentu doa-doa ini sulit kita dapatkan jika kita sering membuat bapak ibu
guru kecewa dan sakit hati karena perilaku buruk yang kita lakukan. Oleh karena itu hormatilah bapakdan ibu guru dengan sepenuh hati. Contoh lain akhlak anak salih, saat berjalan dan berpapasan dengan
bapak atau ibu guru mereka akan menyapa sambil tersenyum dan mencium tangannya. Sikap mulia ini adalah salah satu bentuk sikap menghormati bapak dan ibu guru baik ketika di sekolah maupun di luar sekolah.
2. Taat kepada Orangtua dan Guru
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. ) Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembali-mu.” (Q.S. Luqmān/31:14)Seorang anak wajib mentaati kedua orangtua. Ketaatan seorang
anak kepada kedua orangtua merupakan bentuk “birrul walidain”. Birrul walidain adalah berbakti kepada kedua orangtua. Berbakti kepada kedua orangtua termasuk salah satu amalan paling mulia dalam agama. Hal ini pernah dijelaskan oleh Rasulullah saw. Cermatilah isi dari sabda Rasulullah saw. berikut ini:
Aktivitas Siswa 2:
a. Membaca 24-VRNÁO14 beserta artinya dengan cermat!
b. Secara berkelompok menjabarkan isinya, dilengkapi ilustrasi berupa gambar, video, skema, atau bagan yang sesuai.
c. Menyampaikan atau memaparkan hasilnya kepada kelompok lain untuk dibandingkan dan saling melengkapi.
Berbakti kepada orangtua akan mendatangkan banyak keberkahan dan keutamaan bagi seorang anak. Keberkahan ini dapat dirasakan baik ketika masih hidup di dunia maupun kelak di akhirat. Beberapa keberkahan dan keutamaan tersebut adalah sebagaimana berikut ini.
a. Berbakti kepada orangtua merupakan salah satu kunci masuk surga. Allah Swt. akan membuka pintu surga bagi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Bahkan akan mendapat kedudukan dan derajat yang tinggi di surga. Hal ini dikarenakan rida Allah Swt. tergantung dari rida orangtua, murka Allah Swt. juga tergantung murka orangtua. Anak yang durhaka kepada orangtuanya tidak akan masuk surga atau dengan kata lain, ia akan masuk neraka.
b. Berbakti kepada kedua orangtua merupakan bagian dari ɩKJIÁEGsTBCsMJMMÁIɪ atau berjuang di jalan Allah Swt. Jihad memiliki nilai pahala sangat besar di sisi Allah Swt. Seorang anak yang ikhlas berbakti kepada kedua orangtuanya akan mendapat pahala sangat besar dari Allah Swt.
c. Berbakti dan menghormati orangtua dapat melebur dosa-dosa besar. Dosa-dosa yang pernah dilakukan seorang anak akan mendapat ampunan dari Allah Swt. disebabkan ia berbakti kepada kedua orangtuanya. Ampunan Allah Swt. merupakan karunia sangat berharga bagi seorang manusia, sebab, ampunan Allah Swt. akan menjadikan hidup kita tenang dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Bentuk berbakti kepada kedua orangtua beragam, di antaranya dengan menaati perintah mereka. Sikap terbaik seorang anak ketika dimintai tolong orangtuanya adalah segera melaksanakan dengansenang hati dan tak mengharap imbalan. Berkaitan dengan hal ini, bacalah kisah inspiratif berikut ini !
Ibnu Mas’ud pernah bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai
Rasulullah, amalan apakah yang paling mulia?” beliau menjawab: “Salat
tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apakah lagi wahai
Rasulullah?” beliau menjawab: “Kemudian berbakti kepada kedua
orangtua.” Aku bertanya lagi, “Apa lagi wahai Rasulullah?” beliau menjawab:
“Kemudian berjihad di jalan Allah.”
Sumber: Hadis yang diriwayatkan oleh at-Tirm³E[³
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 193
Kisah Gadis Kecil dan Ayahnya
Seorang gadis kecil sedang berjalan bersama ayahnya menyeberangi
sebuah jembatan. Ayahnya merasa khawatir dengan keselamatan putrinya
kalau jatuh ke sungai. Untuk itu, dia menyuruh putrinya agar memegang
erat-erat tangannya “Anakku, peganglah erat-erat tangan ayahmu ini, agar
kamu tidak terjatuh.”
Putrinya menjawab dengan tegas,
“Tidak, ayah. Ayahlah yang harus
memegang tanganku erat-erat.”
“Ayo, peganglah tangan ayah, agar
kamu tidak terjatuh, putriku,” seru
ayahnya lagi. Putrinya itu juga dengan
cepat menjawab, “Tidak mau, kumohon
Ayah peganglah tanganku.”
Dengan heran ayahnya kemudian bertanya, “Apa bedanya, putriku?”
Putrinya menjawab, “Ya, Ayah. Bila saya yang memegang tangan Ayah,
bisa jadi saya tidak kuat memegangnya lalu terlepas. Namun, bila Ayah
yang memegang tanganku, maka engkau tidak akan melepaskannya
sama sekali.”
Sumber: 110 Hikmah untuk Setiap Muslim
Gambar 9.9.
Sumber: mbojo.•les.wordpress.com
Di samping berbakti kepada orangtua, kita harus taat kepada guru.
Sebagaimana wajib hukumnya mematuhi kedua orangtua, wajib pula
mematuhi perintah para guru selama
tidak bertentangan dengan syariat
agama Islam. Guru adalah orangtua
kedua setelah orangtua kandung atau
orangtua asuh. Guru telah berjasa
besar dalam mendidik dan mengajari
kita berbagai ilmu pengetahuan, serta
menanamkan akhlak mulia. Ia tak
kenal lelah berusaha maksimal guna
mencerdaskan anak bangsa.
Menghormati, menyayangi, serta
memuliakan guru merupakan perilaku
Gambar 9.10. Berbakti kepada guru
akan mendapat keberkahan hidup.
Sumber: dewarahayu.•les.wordpress.
com
194 Kelas IX SMP/MTs
terpuji yang harus kita lakukan. Segala perintah dan nasihatnya kita
laksanakan sepenuh hati. Setiap saat kita doakan mereka supaya mendapat
perlindungan Allah Swt. Jika ini dilakukan oleh seluruh murid, maka
sungguh ini akan membawa keberkahan bagi pendidikan di Indonesia.
Guru telah berjasa melestarikan dan menyampaikan ajaran Islam
sehingga kita memiliki akidah yang lurus, serta memahami antara
yang haq dan batil. Rasulullah saw. memerintahkan umat Islam untuk
menghormati dan menaati guru. Hal ini disebabkan guru adalah pewaris
ilmu dan menjadi salah satu jalan menuju keberkahan ilmu. Ilmu yang
berkah adalah ilmu yang dimanfaatkan dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Seorang murid dilarang meremehkan dan merendahkan gurunya.
Rasulullah saw. telah mengingatkan kita semua agar tidak merendahkan
seorang guru. Perhatikan hadis berikut ini:
Sabda Rasulullah saw. tersebut menegaskan bahwa kalian dilarang
untuk merendahkan, apalagi menghina, atau mencela guru, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sikap ini harus dipegang sungguh-
sungguh, sebab bisa jadi suatu saat kalian lebih pintar dari guru-guru kalian.
Meskipun demikian, kalian harus tetap rendah hati dan menghormatinya,
karena pada hakikatnya kepandaian kalian saat ini adalah berkat didikan
guru-guru kalian dahulu. Merendahkan guru merupakan sikap tercela dan
menjadi cerminan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki rasa terima
kasih kepada guru.
Dalam sebuah hadis riwayat al-Baihaqi, Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa yang merendahkan gurunya, akan ditimpakan oleh Allah
kepadanya tiga azab (penderitaan): 1. sempit rezekinya, 2. hilang manfaat
ilmunya, 3. keluar dari dunia ini (wafat) tanpa iman.”
Sumber: Hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 195
D. Re!eksi Akhlak Mulia
Kalian sekarang menjadi cukup mengerti mengenai “Menuai Keberkahan
dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orangtua dan Guru”. Terkait dengan
materi ini, lakukanlah re!eksi diri. Tanggapilah pernyataan-pernyataan
berikut, menurut apa yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang
pada gambar yang sesuai.
Kisah Sukses Anak Tukang Cuci Baju
Seorang pemuda setelah lulus kuliah dengan predikat sangat
memuaskan, ingin menjadi pegawai pada sebuah perusahaan besar.
Pada tes pertama dia berhasil lolos. Kemudian, dia menghadap direktur
perusahaan untuk tes terakhir dan akan ditentukan apakah dia diterima
atau tidak.
Kalau dilihat dari riwayat pendidikan pemuda itu, dia termasuk orang
yang pandai dan cerdik. Sejak di sekolah dasar, menengah, hingga
selesai jenjang pendidikan akademisnya, semua lulus dengan nilai
memuaskan. Direktur lalu bertanya kepadanya, “Apakah selama Anda
kuliah pernah mendapatkan beasiswa?”, “Tidak pernah sama sekali, Pak,”
Aktivitas Siswa 3:
a. Membaca kisah teladan berikut.
b. Berdiskusi dan bekerja sama untuk menceritakan kembali secara
langsung atau disajikan dengan bentuk sosiodrama.
c. Menyimpulkan dan menyampaikan pelajaran yang dapat dipetik dari
kisah berikut.
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 197
jawabnya. “Apakah selama ini yang membayar uang kuliahmu adalah
ayahmu sendiri?” lanjut direktur dalam pertanyaannya. Pemuda itu lalu
menjawab, “Ayahku telah meninggal sejak saya berusia setahun. Ibu
saya yang telah membiayai sekolah serta kuliah saya hingga lulus.”
“Ibumu bekerja di mana?” tanya
direktur itu kemudian.
“Ibu saya bekerja sebagai tukang cuci
baju,” jawab pemuda itu.
Kemudian direktur meminta agar
pemuda itu menunjukkan kedua
telapak tangannya dan ternyata
kedua telapak tangan pemuda itu
sangat lembut dan halus. Lalu direktur
bertanya kepadanya, “Apakah Anda
pernah membantu ibumu mencuci baju-baju?”
“Tidak pernah sama sekali. Ibu saya selalu menyuruh saya belajar dengan
rajin. Di samping itu beliau biasa mencuci dengan cepat dan saya tidak
bisa melakukan seperti itu,” jawab si pemuda. Direktur itu pun berkata
kepadanya, “Saya ada satu permintaan sederhana padamu. Nanti saat
kamu sudah pulang ke rumah, saya minta kamu mencuci kedua tangan
ibumu, kemudian besok kamu datang lagi kemari.” Saat itu, si pemuda
merasa bahwa kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan semakin
dekat.
Ketika dia pulang ke rumah, dia pun segera meminta pada ibunya
agar dia diizinkan mencuci kedua tangannya, dengan harapan ingin
mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan. Ibunya merasa bahagia
dengan berita dari putranya yang menggembirakan itu. Namun, disisi
lain beliau merasa heran dengan permintaan putranya itu. Walaupun
demikian, ibu itu pun menyerahkan kedua tangannya kepada putranya
untuk dicuci. Pemuda itu pun saat mencucinya, air mata pemuda itu
bercucuran ketika melihat kedua telapak tangan ibunya.
Ini adalah pertama kali ia memerhatikan betapa kasar telapak tangan
ibunya. Dia lihat kulitnya pun agak kemerahan, sehingga bila terkena
air, beliau merasakan perih. Ini adalah pertama kali pemuda itu merasa
terharu. Kedua telapak tangan itu setiap hari mencuci banyak baju demi
membiayai uang sekolah serta kuliahnya. Memar kemerahan yang ada
di tangan ibunya merupakan harga yang beliau bayar demi masa depan
putranya.
Setelah pemuda itu mencuci tangan ibunya, dia pun berdiri, lalu
melanjutkan mencuci baju serta pakaian yang belum tercuci. Di malam
harinya, pemuda itu berbicara panjang lebar dengan ibunya dalam
suasana yang cukup hangat.
Di pagi harinya, si pemuda bergegas menuju perusahaan yang
dilamarnya, seraya bercucuran air mata. “Apakah Anda berkenan
becerita pada saya, apa yang Anda lakukan dan apa yang telah Anda
dapatkan dari ibu Anda tadi malam?” tanya pak direktur. Pemuda itu
pun menjawab, “Saya telah mencuci kedua tangan beliau dan saya pun
membantunya mencuci baju serta pakaian lain.”
Kemudian pak direktur meminta padanya agar mengatakan apa yang
telah dirasakan saat ini dengan jujur. Dia lalu menjawab, “Pertama, saya
paham apa arti ketulusan dalam bersikap. Andaikan
tak ada ibu dengan segala pengorbanannya, niscaya
mungkin saya tidakakan seperti sekarangini. Kedua, ketika saya
melakukan apa yang bisa beliau lakukan, saya menjadi paham arti kerja
keras dan sungguh-sungguh. Ketiga, saya paham arti sebuah keluarga
yang sangat penting dalam kehidupan saya.”
Saat itu, bapak direktur bertutur padanya, “Inilah yang selama ini saya
cari. Seseorang yang akan menduduki jabatan kepala bagian dan dia
paham serta bisa menghargai kerja orang lain. Uang baginya bukan
tujuan utama ketika melakukan suatu pekerjaan. Selamat, Anda
sekarang diterima bekerja di tempat kami.”
Singkat cerita, pemuda itu pun bekerja dengan penuh dedikasi serta
semangat tinggi dan selalu menghargai teman-temannya sesama
pegawai. Seluruh pegawai bekerja dengan sinergis laksana sebuah tim
kuat dan perusahaan itu pun berkembang pesat.
Sumber: 110 Hikmah untuk Setiap Muslim
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 199
F. Rangkuman
1. Menghormati dan menyayangi kedua orangtua merupakan kewajiban
seorang anak.
2. Seorang siswa wajib menghormati dan menaati gurunya.
3. Menghormati kedua orangtua dan guru akan mendatangkan keberkahan
hidup.
4. Seorang ibu memiliki kedudukan tiga tingkat dibanding bapak.
5. Salah satu bentuk berbakti kepada orangtua dan guru adalah mendoakan
mereka setiap saat.
6. Orangtua dan guru telah berjasa besar bagi kehidupan kita.
Posting Komentar untuk "KUNCI JAWABAN PAI kelas 9 bab 9 halaman 199 200 201"
Berkomentarlah sesuai dengan topik bahasan.