Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KUNCI JAWABAN PAI kelas 9 bab 11 halaman 250 251

tegal sengaja membuat blog ini agar blog ini dapat membantu adek-adekan dalam proses pembelajaran begitu dalam proses penyelesaian tugas ataupun lain sebagainya. kakak menyadari bahwasanya kunci jawaban yang untuk anda benar sangatlah dibutuhkan 

KUNCI JAWABAN PAI kelas 9 bab 11 halaman 250 251 Menelusuri Tradisi Islam di Nusantara

oleh adik-adik dikarenakan di masa sekarang pembelajaran yang diterapkan oleh sekutu adalah melalui media online yang artinya adik-adik akan diberi banyak sekali tugas seorang guru.tidak boleh membuktikan mengerjakan tugas tersebut karena memang tugas merupakan bagian dari pembelajaran dan juga bagian dari penilaian bagi nilai rapot adik-adik sekalian.

Kunci jawaban PAI kelas 9 bab 11 halaman 250 251 bagian A

teguh juga dijadikan sebagai indikator oleh guru untuk menentukan nilai eropa yang artinya anda tersebut akan menentukan nilai kenaikan kelas adik-adik sekalian kami menyadari bahwasanya banyak sekali sekali siswa-siswi dan serta guru dan tak jarang juga orang telanjang gaya membantu anaknya untuk mencari kunci jawaban yang tepat dan benar diubah Google

KUNCI JAWABAN PAI kelas 9 bab 11 halaman 250 251 Menelusuri Tradisi Islam di Nusantara

 kami ingin ingatkan lagi bahwasanya kepada adik-adik sekalian yang tercinta bahwasanya sekolah merupakan hal yang sangat penting yang memang gak bantu adik-adik dapat mempersiapkan diri dalam hadapi perkembangan zaman yang akan datang.

 Baca juga:


Baca juga:

1. Segala macam bentuk cipta, rasa, dan karsa yang berasal danberkembang dalam masyarakat serta telah mendapat pengaruh dariIslam disebut . . . .

a. Keindahan Islam c. Ragam Islam

b. Budaya Islam d. Gaya Islam

2. Kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan turun temurun olehmasyarakat, dan di dalamnya mengandung ajaran-ajaran Islam . . . .

a. Keluhuran Islam c. Tradisi Islam

b. Keunikan Islam d. Nuansa Islam

3. Huruf Pallawa yang telah di-Indonesiakan dikenal dengan nama . . . .

a. Huruf Nawi c. Huruf Kawi

b. Huruf Kawami d. Huruf Jawi

4. Berikut ini yang bukan merupakan tokoh dalam bidang pengembanganSuluk . . . .

a. Sunan Bonang c. Syekh Yusuf

b. Hamzah Fansuri d. Ibnu Rusyd

5. Tradisi halal bihalal dilakukan oleh umat Islam setelah merayakan . . . .

a. Idul Adha c. Idul Fitri

b. Tahun baru hijriyah d. Puasa Ramadhan

6. Sekaten berasal dari kata dalam bahasa Arab syahadatain yangartinya . . . .

a. Tradisi dua negara c.Dua keajaiban

b. Kelahiran Nabi d. Dua kalimah syahadad

7. Di bawah ini merupakan seni musik Islam, kecuali . . . .

a. Pop c. Nasyid

b. Hadrah d. Gambus

8. Tulisan Arab yang mengandung nilai seni disebut dengan seni . . . .

a. Fotogra! c. Kaligra!

b. Geogra! d. Koreogra!

9. Berikut ini merupakan nama bulan Jawa, kecuali . . . .

a. Sura c. Ruwah

b. Maret d. Sapar

10. Contoh tarian yang tergolong dalam seni Islam adalah tari . . . .

a. Secak c. Serimpi

b. Sambyong d. Saman

KUNCi jawaban 

1.b

2.c

3.c

4.d

5.c

6.d

7.a

8.c

9.b

10.d


Kunci jawaban PAI kelas 9 bab 11 halaman 250 251 bagian B

B. Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini!

1. Sebutkan contoh pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam budayamasyarakat Indonesia sebelum Islam!

2. Apa yang kamu ketahui tentang tradisi Rabu Kasan?

3. Sebutkan tiga prinsip Islam dalam memandang sebuah budaya!

4. Bagaimana gambaran pelaksanaan Tabot di Bengkulu?

5. Ceritakan sejarah Grebeg Besar di Demak!

Jawaban halaman 25 essay

1. Contoh pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam budayamasyarakat Indonesia sebelum Islam.

2. Tradisi Rabu Kasan adalah tradisi yang dilakukan tepat pada hariRabu Kasan terakhir bulan safar, kira-kira pukul 07.00 WIB semuapenduduk telah hadir di tempat upacara dengan membawamakanan dan ketupat tolak bala sebanyak jumlah keluarga masingmasing.Acara diawali dengan berdirinya seorang di depan pintumasjid dan menghadap keluar lalu mengumandangkan azan. Laludisusul dengan pembacaan doa bersama-sama. Selesai berdoasemua yang hadir menarik atau melepaskan anyaman ketupattolak balak yang telah tersedia tadi, satu persatu menurut jumlahyang dibawa sambil menyebut nama keluarganya masing-masingdilanjutkan makan bersama dan mengambil air wafak yang telahdisediakan untuk semua anggota keluarganya. Setelah selesai acaraini mereka pulang dan bersilahturahmi ke rumah tetangga ataukeluarganya.

3. Tiga prinsip Islam dalam memandang sebuah budaya adalahtidak melanggar ketentuan hukum halal-haram, mendatangkanmashlahat (kebaikan) dan tidak menimbulkan mafsadat (kerusakan),dan sesuai dengan prinsip al-Wala` (kecintaan yang hanya kepadaAllah Swt. dan apa saja yang dicintai Allah Swt.) dan al-Bara` (berlepasdiri dan membenci dari apa saja yang dibenci oleh Allah Swt.).

4. Tabot di Bengkulu

upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisahkepahlawanan dan kematian Hasan dan Husein bin Ali bin AbiThalib, cucu Nabi Muhammad saw. Kedua cucu Rasulullah saw inigugur dalam peperangan di Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam61 Hijriah (681 M). Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakanoleh Syaikh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo padatahun 1685. Syaikh Burhanuddin menikah dengan wanita Bengkulukemudian keturunannya disebut sebagai keluarga Tabot.Upacara inidilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram (berdasar kalendar Islam)setiap tahun.

5. Sejarah Grebeg Besar di Demak

Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiaptahun dilaksanakan di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Tradisiini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengandatangnya Hari raya Idul Adha atau Idul Kurban. Tradisi ini cukupmenarik karena Demak merupakan pusatperjuangan walisongodalam dakwah.Pada awalnya Grebeg Besar dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah tahun1428 Caka dan dimaksudkan sekaligus untuk memperingati genap40 hari peresmian penyempurnaan Masjid Agung Demak. Mesjidini didirikan oleh Walisongo pada tahun 1399 Caka, bertepatan1477 Masehi. Tahun berdirinya masjid ini tertulis pada bagianCandrasengkala “Lawang Trus Gunaning Janmo”.Pada tahun 1428 tertulis dalam Caka tersebut Sunan Giri meresmikanpenyempurnaan masjid Demak. Tanpa diduga pengunjung yanghadir sangat banyak. Kesempatan ini kemudian digunakan paraWali untuk melakukan dakwah Islam. Jadi, tujuan semula GrebegBesar adalah untuk merayakan Hari Raya Kurban dan memperingatiperesmian Masjid Demak.


Rangkuman pai kelas 9 bab 11

a. Halal Bihalal 

Halal bihalal dilakukan pada Bulan Syawal, berupa acara saling bermaaf-maafan. Setelah umat Islam 

selesai puasa ramadhan sebulan penuh maka dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah Swt. Namun, dosa kepada sesama manusia belum akan diampuni Allah Swt. jika belum mendapat kehalalan atau dimaafkan oleh orang tersebut. Oleh karena itu tradisi halal bihalal dilakukan dalam rangka saling memaafkan atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan agar kembali kepada !trah (kesucian). Tradisi ini erat kaitannya dengan perayaan Idul Fitri.Tujuan halal bihalal selain saling bermaafan adalah untuk menjalin tali silaturahim dan mempererat tali persaudaraan. Sampai saat ini tradisi ini masih dilakukan di semua lapisan masyarakat. Mulai keluarga, tingkat RT sampai istana kepresidenan. Bahkan acara halal bihalal sudah menjadi tradisi nasional yang bernafaskan Islam. Istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab (halla atau halal) tetapi tradisi halal bi halal itu sendiri adalah tradisi khas bangsa Indonesia, bukan berasal dari Timur Tengah. Bahkan bisa jadi ketika arti kata ini ditanyakan kepada orang Arab, mereka akan kebingungan dalam menjawabnya.

Halal bihalal sebagai sebuah tradisi khas Islam Indonesia lahir dari 

sebuah proses sejarah. Tradisi ini digali dari kesadaran batin tokoh-tokoh 

umat Islam masa lalu untuk membangun hubungan yang harmonis 

(silaturahim) antar umat. Dengan acara halal bihalal, pemimpin 

agama, tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah akan berkumpul, 


saling berinteraksi dan saling bertukar informasi. Dari komunikasi ini 

akan mempererat kekeluargaan dan dapat menyelesaikan berbagai 

masalah yang ada.  

Pada acara halal bihalal semua orang mengucapkan mohon maaf 

lahir dan batin. Hal ini mengandung maksud bahwa ketika secara 

lahir telah memaafkan yang ditandai dengan berjabat tangan atau 

mengucapkan kata maaf, maka batinnya juga harus dengan tulus 

memaafkan dan tidak lagi tersisa rasa dendam dan sakit hati.

b. Tabot atau Tabuik

Tabot atau Tabuik, adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu 

untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian Hasan dan 

Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad saw. Kedua cucu 

Rasulullah saw. ini gugur dalam peperangan di Karbala, Irak pada 

tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M). Perayaan di Bengkulu pertama 

kali dilaksanakan oleh Syaikh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam 

Senggolo pada tahun 1685. Syaikh Burhanuddin menikah dengan 

wanita Bengkulu kemudian keturunannya disebut sebagai keluarga 

Tabot. Upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram (berdasar 

kalendar Islam) setiap tahun.  

Istilah Tabot berasal dari kata Arab, “tabut”, yang secara har!ah 

berarti kotak kayu atau peti. Tidak ada catatan tertulis sejak kapan 

upacara Tabot mulai dikenal di Bengkulu. Namun, diduga kuat tradisi 

ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborought 

(1718-1719) di Bengkulu. Para tukang bangunan tersebut, didatangkan 

oleh Inggris dari Madras dan Bengali di bagian selatan India.  

c. Kupatan (Bakdo Kupat) 

Di Pulau Jawa bahkan sudah berkembang ke daerah-daerah lain 

terdapat tradisi kupatan. Tradisi membuat kupat ini biasanya dilakukan 

seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Biasanya masyarakat berkumpul 

di suatu tempat seperti mushala dan masjid untuk mengadakan 

selamatan dengan hidangan yang didominasi kupat (ketupat). Kupat 

merupakan makanan yang terbuat dari beras dan dibungkus anyaman 

(longsong) dari janur kuning (daun kelapa yang masih muda). Sampai 

saat ini ketupat menjadi maskot Hari Raya  Idul Fitri.

Ketupat memang sebagai makanan khas lebaran. Makanan itu 

ternyata bukan sekadar sajian pada hari kemenangan, tetapi punya 

makna mendalam dalam tradisi Jawa. Oleh para Wali, tradisi membuat 

kupat itu dijadikan sebagai sarana untuk syiar agama. Oleh sebagian 

besar masyarakat, kupat juga menjadi singkatan atau di-jarwo 

dhosok-kan menjadi rangkaian kata yang sesuai dengan momennya 

yaitu Lebaran. Kupat adalah singkatan dari ngaku lepat (mengakui 

kesalahan) dan menjadi simbol untuk saling memaafkan.


Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 243

d. Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta

Tradisi Sekaten dilaksanakan setiap tahun di Keraton Surakarta 

Jawa Tengah dan Keraton Yogyakarta. Tradisi ini dilaksanakan dan 

dilestarikan sebagai wujud mengenang jasa-jasa para Walisongo yang 

telah berhasil menyebarkan Islam di tanah Jawa. Peringatan yang lazim 

dinamai Maulud Nabi itu, oleh para wali disebut Sekaten, yang berasal 

dari kata Syahadatain (dua kalimat Syahadat). Tradisi ini sebagai sarana 

penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan 

Bonang. Dahulu setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan 

diselingi dengan lagu-lagu yang berisi ajaran agama Islam serta setiap 

pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain.

Jadi, Sekaten diadakan untuk melestarikan tradisi para wali dalam 

memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. Sebagai tuntunan bagi 

umat manusia, diharapkan masyarakat yang datang ke Sekaten juga 

mempunyai motivasi untuk mendapatkan berkah dan meneladani 

Nabi Muhammad saw.

Dalam upacara Sekaten tersebut disuguhkan gamelan pusaka 

peninggalan dinasti Majapahit yang telah dibawa ke Demak. Suguhan 

ini sebagai pertanda bahwa dalam berdakwah para wali mengemasnya 

dengan menjalin kedekatan kepada msyarakat. 

e. Grebeg 

Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. 

Grebeg pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh 

Sultan Hamengkubuwana ke-1. Grebeg dilaksanakan saat Sultan 

memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek 

di Yogyakarta di selenggarakan 3 tahun sekali yaitu: pertama grebek 

pasa-syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk 

menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr, kedua grebeg besar, 

diadakan setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk merayakan hari raya 

kurban dan ketiga grebeg maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal 

untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw. Selain kota 

Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebeg adalah kota Solo, 

Cirebon dan Demak.

f. Grebeg Besar di Demak

Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiap 

tahun dilaksanakan di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Tradisi ini 

dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan datangnya 

Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban. Tradisi ini cukup menarik karena 

Demak merupakan pusat perjuangan Walisongo dalam dakwah.

Pada awalnya Grebeg Besar dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah tahun 

1428 Caka dan dimaksudkan sekaligus untuk memperingati genap 

40 hari peresmian penyempurnaan Masjid Agung Demak. Mesjid ini 

didirikan oleh Walisongo pada tahun 1399 Caka, bertepatan 1477 

Masehi. Tahun berdirinya masjid ini tertulis pada bagian Candrasengkala 

“Lawang Trus Gunaning Janmo”.

Pada tahun 1428 tertulis dalam Caka tersebut Sunan Giri meresmikan 

penyempurnaan masjid Demak. Tanpa diduga pengunjung yang hadir 

sangat banyak. Kesempatan ini kemudian digunakan para Wali untuk 

melakukan dakwah Islam. Jadi, tujuan semula Grebeg Besar adalah 

untuk merayakan Hari Raya Kurban dan memperingati peresmian 

Masjid Demak.

g. Kerobok Maulid di Kutai dan Pawai Obor di Manado

Di kawasan Kedaton Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, 

juga diselenggarakan tradisi yang dinamakan Kerobok Maulid. Istilah 

Kerobok berasal dari Bahasa Kutai yang artinya berkerubun atau 

berkerumun oleh orang banyak. Tradisi Kerobok Maulid dipusatkan di 

halaman Masjid Jami’ Hasanuddin, Tenggarong. Tradisi ini dilaksanakan 

dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw., tanggal 

12 Rabiul Awwal. 

Kegiatan Kerobok Maulid ini diawali dengan pembacaan Barzanji 

di Masjid Jami’ Hasanudin Tenggarong. Kemudian dari Keraton Sultan 

Kutai, puluhan prajurit Kesultanan akan keluar dengan membawa 

usung-usungan yang berisi kue tradisional, puluhan bakul Sinto atau 

bunga rampai dan Astagona.

Usung-usungan ini kemudian dibawa berkeliling antara Keraton dan 

Kedaton Sultan dan berakhir di Masjid Jami’ Hasanuddin. Kedatangan 

prajurit keraton dengan membawa Sinto, Astagona dan kue-kue di 

Masjid Hasanudin ini akan disambut dengan pembacaan Asrakal yang 

kemudian membagi-bagikannya kepada warga masyarakat yang 

ada di dalam Masjid. Akhir dari upacara Kerobok ini ditandai dengan 

penyampaian hikmah maulid oleh seorang ulama.

Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 245

Lain di Kutai lain pula di Manado. Untuk memperingati Maulid 

nabi Muhammad saw. warga muslim di Kota Manado, Sulawesi Utara, 

menggelar tradisi pawai obor. Obor yang dibawa berpawai oleh ribuan 

warga membuat jalan-jalan di Kota Manado terang. Bagi warga muslim 

setempat pawai obor sudah jadi tradisi dan dilaksanakan turun-

temurun sebagai simbol penerangan. Lebih lanjut simbol penerangan 

itu bermakna bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah membawa 

ajaran yang menjadi cahaya penerang iman saat manusia hidup dalam 

kegelapan dan kemusyrikan.

h. Tradisi Rabu Kasan di Bangka 

Tradisi Rabu Kasan dilaksanakan di Kabupaten Bangka setiap 

tahun, tepatnya pada hari rabu terakhir bulan Safar. Hal ini sesuai 

dengan namanya, yakni Rabu Kasan berasal dari Kara Rabu Pungkasan 

(terakhir).

Upacara Rabu Kasan sebenarnya tidak hanya dilakukan di Bangka 

saja, tetapi juga di daerah lain, seperti di Bogor Jawa Barat dan Gresik 

Jawa Timur. Pada dasarnya maksud dari tradisi ini sama, yaitu untuk 

memohon kepada Allah Swt. agar dijauhkan dari bala’ (musibah dan 

bencana).

Di Kabupaten Bangka, tradisi ini dipusatkan di desa Air Anyer, 

Kecamatan Merawang. Sehari sebelum upacara Rabu Kasan di Bangka 

diadakan, semua penduduk telah menyiapkan segala keperluan 

upacara tersebut seperti ketupat tolak balak, air wafak, dan makanan 

untuk dimakan bersama pada hari Rabu esok hari. 

Tepat pada hari Rabu Kasan, kira-kira pukul 07.00 WIB semua 

penduduk telah hadir di tempat upacara dengan membawa makanan 

dan ketupat tolak bala sebanyak jumlah keluarga masing-masing. 

Acara diawali dengan berdirinya seseorang di depan pintu masjid 

dan menghadap keluar lalu mengumandangkan adzan. Lalu disusul 

dengan pembacaan doa bersama-sama. Selesai berdoa semua yang 

hadir menarik atau melepaskan anyaman ketupat tolak balak yang 

telah tersedia tadi, satu persatu menurut jumlah yang dibawa sambil 

menyebut nama keluarganya masing-masing. 

Kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama. Setelah itu, 

masing-masing pergi mengambil air wafak yang telah disediakan 

untuk semua angngota keluarganya. Setelah selesai acara ini mereka 

pulang dan bersilahturahmi ke rumah tetangga atau keluarganya. 

i. Dugderan di Semarang

Tradisi dugderan merupakan tradisi khas yang dilakukan oleh 

masyarakat Semarang, Jawa Tengah. Tradisi Dugderan dilakukan 

untuk menyambut datangnya bulan puasa. Dugderan biasanya diawali 

dengan pemberangkatan peserta karnaval dari Balaikota Semarang. 

Ritual dugderan akan dilaksanakan setelah shalat Asar yang diawali 

dengan musyawarah untuk menentukan awal bulan Ramadan yang 

diikuti oleh para ulama. Hasil musyawarah itu  kemudian diumumkan 

kepada khalayak. Sebagai tanda dimulainya berpuasa dilakukan 

pemukulan bedug. Hasil musyawarah ulama yang telah dibacakan itu 

kemudian diserahkan kepada Kanjeng Gubernur Jawa Tengah. Setelah 

itu Kanjeng Bupati Semarang (Walikota Semarang) dan Gubernur 

bersama-sama memukul bedug kemudian diakhiri dengan doa.

j. Budaya Tumpeng

Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauknya dalam 

bentuk kerucut. Nasi tumpeng umumnya berupa nasi kuning, atau 

nasi uduk. Cara penyajian nasi ini khas Jawa atau masyarakat Betawi 

keturunan Jawa, dan biasanya dibuat pada saat kenduri atau perayaan 

suatu kejadian penting. Meskipun demikian, budaya tumpeng sudah 

menjadi tradisi nasional bangsa Indonesia. Tumpeng biasa disajikan di 

atas tampah (wadah tradisional) dan dialasi daun pisang. Ada tradisi 

tidak tertulis yang menganjurkan bahwa pucuk dari kerucut tumpeng 

dihidangkan bagi orang yang dituakan dari orang-orang yang hadir. 

Ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang 

tersebut. Saat ini budaya tumpeng sudah menjadi tradisi nasional 

bangsa Indonesia. 

Kalian sekarang menjadi cukup mengerti mengenai “Menelusuri 

Tradisi Islam di Nusantara”. Terkait dengan materi ini, lakukan re!eksi diri. 

Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan apa yang kamu 

rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai. 



Aktivitas Siswa 4:

a. Membaca kisah teladan berikut.

b. Berdiskusi dan bekerja sama untuk menceritakan kembali secara 

langsung atau disajikan dengan bentuk sosiodrama. 

c. Menyimpulkan dan menyampaikan pelajaran yang dapat dipetik dari 

kisah berikut.

4. Saya mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam sebuah kegiatan keagamaan 

di lingkungan sekitar.

5. Saya mengembangkan budaya Islam supaya sesuai dengan perkembangan 

zaman.

Tanggung Jawab Seorang Pemimpin

Hari kedua dilantik menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz 

menyampaikan khutbah umum. Di ujung khutbahnya, beliau berkata 

“Wahai manusia, tiada nabi selepas Muhammad saw. dan tiada kitab 

selepas BM 

2VSɧÁO, aku bukan penentu hukum malah aku pelaksana 

hukum Allah Swt., aku bukan ahli bid’ah malah aku seorang yang 

mengikut sunnah, aku bukan orang yang paling baik di kalangan 

kamu sedangkan aku hanya orang yang paling berat tanggungannya 

di kalangan kamu, aku mengucapkan ucapan ini sedangkan aku tahu 


Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 249

aku adalah orang yang paling banyak dosa di sisi Allah Swt.” Beliau 

kemudian duduk dan menangis “Alangkah besarnya ujian Allah Swt. 

kepadaku” sambung Umar Ibn Abdul Aziz.

Beliau pulang ke rumah dan menangis sehingga ditegur isteri 

“Apa yang Amirul Mukminin tangiskan?” Beliau mejawab “Wahai 

isteriku, aku telah diuji oleh Allah dengan jabatan ini dan aku sedang 

teringat kepada orang-orang yang miskin, ibu-ibu yang janda, 

anaknya banyak, rezekinya sedikit, aku teringat orang-orang dalam 

tawanan, para fuqara’ kaum muslimin. Aku tahu mereka semua ini 

akan menuntutku di akhirat kelak dan aku takut aku tidak dapat 

menjawab hujjah-hujjah mereka, karena aku tahu yang menjadi 

pembela di pihak mereka adalah Rasulullah saw.’’ Isterinya juga turut 

mengalir air mata.

Umar Ibn Abdul Aziz mulai memerintah pada usia 36 tahun, 

memerintah dalam kurun waktu 2 tahun 5 bulan 5 hari. Pemerintahan 

beliau sangat menakjubkan. Pada waktu inilah dikatakan tiada satu 

pun umat Islam yang layak menerima zakat sehingga harta zakat 

yang menggunung itu terpaksa ditawar-tawarkan kepada siapa saja 

membutuhkan.

Sumber: http://id.wikipedia.org

F. Rangkuman

1. Sebelum tradisi Islam ada di Indonesia, sebelumnya telah ada tradisi Hindu-

Buddha, sehingga pada akhirnya terjadi akulturasi di antara keduanya.

2. Di antara pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam kebudayaan 

Indonesia, misalnya tampak pada seni rupa dan seni ukir.

3. Seni Islam yang berkembang di Nusantara adalah seni arsitektur, seni ukir, 

kaligra!, seni tari, seni musik/suara, seni pertunjukan, dan seni sastra.

4. Tradisi atau budaya Islam yang berkembang di Nusantara, seperti Halal 

Bihalal, Tabot atau Tabuik, Kupatan, Sekaten, Grebeg, Grebeg Besar, 

Kerobok Maulid, Tradisi Rabu Kasan, Dugderan, Tumpeng, dan lainnya.

5. Umat Islam atau generasi muda dapat menjaga kelestarian tradisi Islam 

dengan cara melanjutkan keberadaannya atau mengembangkannya agar


Posting Komentar untuk "KUNCI JAWABAN PAI kelas 9 bab 11 halaman 250 251"

Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium
Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium
Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium