Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Kalimat langsung dan tidak langsung biasa digunakan untuk komunikasi dengan orang lain. Namun ternyata tidak banyak orang yang tahu bahwa dialog yang digunakan merupakan bagian dari kalimat tidak langsung dan langsung. Itulah sebabnya Anda harus mengingat kembali informasi mengenai kalimat tidak langsung dan langsung yang baik dan benar.

Definisi Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Kalimat langsung merupakan sebuah kalimat yang berasal dari pembicaraan atau pernyataan seseorang, lalu dikutip secara langsung. Sehingga dalam penulisannya sama persis dengan yang dibicarakan, tanpa adanya pengurangan dan juga penambahan sedikit saja. Biasanya kalimat yang jenisnya langsung ini diambil dari hasil wawancara dengan orang lain. 

Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Penggunaan kalimat yang jenisnya langsung, lebih banyak digunakan untuk menjelaskan beberapa masalah ataupun kejadian dengan menggunakan bahasa langsung. Sehingga Anda harus memberikan informasi yang sesuai dengan sumber yang didapatkan. Hal ini juga termasuk dalam intonasi yang digunakan oleh narasumber.

Kalimat tidak langsung merupakan sebuah kalimat yang biasa digunakan dalam melaporkan kembali hasil dari ucapan narasumber secara tidak langsung. Dalam jenis kalimat tidak langsung bersifat memberitahukan ulang atas perkataan ataupun ucapan narasumber. Sehingga kalimat tidak langsung ini sering disebut kalimat berita. 

Ciri Kalimat Tidak Langsung serta Langsung

Kalimat langsung memiliki ciri – ciri tersendiri di dalamnya. Begitu juga dengan kalimat tidak langsung yang memiliki ciri tersendiri di dalamnya. Sehingga setiap kalimat tersebut memiliki karakteristik sendiri – sendiri. Dengan begitu Anda bisa melihat perbedaan dari kalimat tidak langsung dan juga langsung.

1. Ciri Kalimat Langsung

  1. Pada kalimat yang jenisnya langsung, selalu menggunakan tanda baca yaitu petik dua yang posisinya di akhir dan awal.
  2. Pada kalimat yang jenisnya langsung, harus menggunakan huruf kapital setelah tanda petik awal. 
  3. Pada kalimat yang jenisnya langsung, harus menggunakan koma sebagai pemisah antara kalimat pengiring dengan kalimat petikan.
  4. Pada penulisan kalimat yang jenisnya langsung secara berurutan, harus menggunakan titik dua di awal kalimat.
  5. Pola kalimat yang digunakan pada kalimat yang jenisnya langsung adalah pengiring – kutipan, kutipan – pengiring, dan kutipan – pengiring - kutipan. 
  6. Ketika membaca kalimat yang jenisnya langsung, maka harus ditekan nadanya. 

2. Ciri Kalimat Tidak Langsung

  1. Pada penulisan kalimat tidak langsung, tanpa perlu menggunakan awalan berupa tanda petik.
  2. Ketika membaca kalimat tidak langsung, terkesan menurun di akhir kalimat.
  3. Pada penulisan kalimat tidak langsung menggunakan kata penghubung antara lain supaya, bahwa, agar, untuk, tentang, dan lainnya.
  4. Penulisan berita biasanya menggunakan kalimat tidak langsung di dalamnya.
  5. Pelaku yang ada dalam kalimat tidak langsung, dapat mengalami perubahan.

Cara Menulis Kalimat Tidak Langsung dan Langsung

Perlu Anda ketahui bahwa dalam menulis kalimat langsung dan tidak langsung, memiliki aturan tersendiri di dalamnya. Sehingga Anda harus menulisnya sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Dalam masing – masing kalimat, memiliki aturan yang berbeda – beda di dalamnya. 

1. Kalimat Langsung

• Penggunaan Tanda Petik

Pada kalimat jenis langsung, harus menggunakan tanda petik dua (“) pada bagian kalimat yang mengutip dari ucapan narasumber. Tanda petik dua tersebut digunakan di awal dan akhir kalimat. Perlu Anda ingat bahwa penulisan tanda baca di akhir kalimat, harus ditulis setelah tanda baca yang menunjukkan akhirnya. Misalnya tanda titik, koma, dan lainnya.

Contoh :

Ida mengatakan, “Aku membelinya di toko sepatu.”

Budi berkata, “Jangan pergi ke sungai, nanti jatuh!”

Indah mengatakan, “Tolong ambilkan buku saya.”

Penulisan Kalimat Pengiring

Ketika Anda telah menulis kalimat pengiring, maka jangan lupa untuk memberikan tanda koma di akhirnya. Hal ini bertujuan untuk membedakan antara kalimat pengiring dengan kutipan dari ucapan narasumber. 

Perlu Anda ketahui bahwa bila dalam satu kalimat menggunakan dua kutipan dari ucapan narasumber, maka wajib menggunakan huruf kalimat di awal kalimat. Namun terkecuali bila di awal kalimat menjelaskan tentang sapaan, tokoh, atau nama orang.

Contoh :

“Cobalah memesan ojek online saja”, kata Ibu, “biar lebih cepat sampai.”

“Tolong antarkan adikmu ke sekolah”, kata Ayah, “agar tidak terlambat.”

“Tinggalkan saja di sekolah”, kata Ibu Guru, “biar tidak lupa.”

2. Kalimat Tidak Langsung

• Penggunaan Tanda Baca Tepat

Pada penulisan kalimat tidak langsung, harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan atau EYD. Hal yang sama juga terjadi pada penggunaan tanda baca yang harus sesuai. Salah satunya adalah dalam penggunaan tanda koma. Tanda koma tersebut digunakan untuk memisahkan antara kalimat inti dengan anak kalimat.

Contoh :

Ibu menyuruhku untuk memesan ojek online agar segera sampai ke tempat tujuan.

Ayah menyuruhku untuk mengantarkan adik ke sekolah.

Ibu Guru menyuruhku untuk meninggalkan buku di sekolah.

Perbedaan Kalimat Tidak Langsung dan Langsung

Pada kalimat langsung dan tidak langsung memiliki perbedaan yang sangat terlihat dari keduanya. Dengan begitu Anda harus mengingatnya ketika hendak membuat kalimat tidak langsung dan langsung tersebut. Hal ini bertujuan agar Anda tidak bingung untuk membedakan kedua kalimat tersebut.

  1. Pada kalimat jenis langsung, ditandai dengan tanda petik dua pada kutipan narasumbernya. 
  2. Pada kalimat tidak langsung, tidak menggunakan tanda petik sama sekali.
  3. Pada kalimat jenis langsung, memiliki intonasi lebih tinggi untuk membacakan kutipan narasumbernya. Lalu intonasi rendah saat membaca kalimat pengiring.
  4. Pada kalimat tidak langsung, harus dibacakan dengan intonasi rendah ataupun menurun.
  5. Pada kalimat jenis langsung, tidak perlu merubah kata ganti yang terletak pada kutipan narasumbernya.
  6. Pada kalimat tidak langsung, harus mengalami perubahan pada bagian kata gantinya.
  7. Pada kalimat jenis langsung, kalimatnya disusun secara tetap dan tidak perlu menjelaskan kejadian atau tugas.
  8. Pada kalimat tidak langsung, harus menjelaskan tentang kejadian atau tugas yang dilengkapi dengan keterangan.
  9. Pada kalimat jenis langsung, bentuknya berupa kalimat tanya, berita, perintah, serta seruan.
  10. Kalimat berita seringkali menggunakan kalimat tidak langsung.

Contoh Kalimat Tidak Langsung dan Langsung

Bila Anda masih bingung dengan penulisan kalimat tidak langsung dan langsung, bisa memperhatikan contohnya. Pastinya dalam penulisannya sudah sangat berbeda. 

1. Contoh Kalimat Langsung

“Kamu memanglah anak cerdas, Fahri.” kata Ibu.

Kata ibu, “tolong buatkan teh.”

“Kakak, dipanggil kakek di taman!” kata adik, “Disuruh ambilkan cangkul.”

“Cobalah memesan ojek online saja”, kata Ibu, “biar lebih cepat sampai.”

“Tolong antarkan adikmu ke sekolah”, kata Ayah, “agar tidak terlambat.”

“Tinggalkan saja di sekolah”, kata Ibu Guru, “biar tidak lupa.”

“Aku hendak ke Suraya.” kata Lina.

2. Contoh Kalimat Tidak Langsung

Ibu berkata pada Fahri bahwa dia anak cerdas.

Ibu menyuruh untuk membuatkan teh.

Ayah berkata bila adik harus sekolah.

Adik mengatakan padaku agar aku mau menolongnya untuk membawakan buku ke sekolah.

Ibu menyuruhku untuk memesan ojek online agar segera sampai ke tempat tujuan.

Ayah menyuruhku untuk mengantarkan adik ke sekolah.

Ibu Guru menyuruhku untuk meninggalkan buku di sekolah.

Pada kalimat langsung dan tidak langsung sudah terlihat jelas perbedaan yang terkandung di dalamnya. Mulai dari ciri – cirinya, cara penulisan, bentuk kalimat, hingga penggunaan tanda bacanya. Sehingga Anda tidak akan salah lagi ketika menuliskan kalimat tidak langsung dan langsung. 

 


Posting Komentar untuk "Mengenal Kalimat Langsung dan Tidak Langsung "

Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium
Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium
Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium