Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Teks Editorial beserta Fungsi, Ciri, Struktur dan Langkah Penysunannya

Teks editorial atau dikenal juga dengan teks opini adalah teks yang ditulis untuk mengutarakan pendapat pribadi seseorang. Biasanya pembaca tidak sadar sedang membaca teks ini karena hampir semua jenis teks memasukan unsur argumen pribadi. Maka dari itu melihat contoh teks editorial dan memahami karakternya akan sangat membantu pemahaman Anda.

Contoh Teks Editorial beserta Fungsi, Ciri, Struktur dan Langkah Penysunannya

Teks ini juga termasuk pada jenis yang paling banyak ditulis karena cara pembuatannya  yang sangat mudah. Namun, apakah Anda tahu sebenarnya teks editorial punya ciri khasnya sendiri? Sebelum membuat teks ini ada baiknya mengenali fungsi dan kaidahnya terlebih dulu. Hal itu bisa Anda jadikan patokan menulis agar hasilnya tidak melenceng dari jenis teks yang dituju


Fungsi Teks Editorial

Fungsi utama teks editorial adalah  memberikan informasi kepada pembacanya. Namun pengaruh yang diberikan bukan hanya itu. lebih kuat lagi teks ini bisa mempengaruhi pemikiran dan sudut pAndang orang terhadap sesuatu. Tidak jarang pembaca juga bisa segera melakukan tindakan atas pengaruh dari membaca teks ini.

Hal itu bisa terjadi karena argumen yang dituliskan sangatlah kuat. Bisa jadi terdapat doktrin tertentu namun jarang kali bisa ditemukan dan disadari secara langsung oleh pembacanya. Selain sebagai media informasi, teks ini berfungsi sebagai wadah aspirasi. Penulis bebas mencurahkan segala pendapatnya terhadap sesuatu tanpa mengkhawatirkan penyanggahan secara langsung.


Ciri – Ciri Teks Editorial

Setiap teks tentu memiliki ciri khas tersendiri. Tidak terkecuali teks editorial yang punya sebutan lain teks opini ini. ada ciri mencolok yang mudah ditemukan pembaca. Ini juga bisa jadi acuan untuk Anda yang hendak membuat jenis teks ini agar lebih terarah dan mencolokan bahwa tulisan Anda merupakan jenis teks opini. Apa saja ciri ciri tersebut? Berikut beberapa listnya :

1. Mengangkat tema yang hangat

Hal yang sedang marak diperbincangkan biasanya jadi tema atau ide utama penulisan teks ini. Ini dilakukan karena mudah dan cenderung menggaet panyak peminat untuk membaca hingga akhir teks. Yang sedang viral biasanya banyak dilirik. Begitulah kira – kira perumpamaan tema yang hangat.

2. Logis

Teks ini cenderung logis bahkan jauh dari kata fiksi. Penulisan kalimat yang logis bisa mengantarkan teks ini pada teks yang sistematis. Sehingga enak pilihat dan dibaca. Kelogisan juga diperlukan agar argument yang ditulis lebih meyakinkan.

3. Menarik

Ternyata tema yang diangkat tidak harus melululu hal viral. Hal menarik apapun itu bisa dari 2 hinggga puluhan tahun kebelakang tetap menarik diperbincangkan jika pembawaannya juga menarik. Kata atau diksi yang digunakan haruslah mudah dimengerti namun tidak bertele – tele. Menarik dari segi tema dan penulisan.

4. Opini sendiri

Opini sendiri tentu jadi ciri utama teks ini. Mengedepankan opini sendiri dibandingkan menuliskan opini dan teori orang lain. Pengembangannya tetap memiliki acuan sendiri. Opni bisa jadi elemen paling kuat dalam teks ini. 

5. Orisinil 

Karena mencakup argumentasi pribadi maka teks yang dihasilkan merupakan teks orisinil. Bisa jadi seluruh karya teks editorial lulus tes plagiarism. Unsur orisinil inilah yang mengantarkannya pada ciri khas tersendiri, berbeda dengan jenis teks lainnya.


Struktur Teks Editorial

Struktur pada suatu teks bisa membuatnya lebih sistematis dan enak dibaca. Tidak hanya berlaku untuk jenis teks ini saja, teks lain seperti pidato dan narasi lainnya juga memiliki struktur tersendiri. Tentu teks editorial juga punya struktur penulisannya sendiri. Lalu bagaimana urutan struktur teks editorial ini? Siapkan catatan Anda karena di bawah akan ada pengulasannya.

1. Tesis 

Bukan tesis untuk mendapat gelar sarjana atau master yang harus dibuat pertama kali, melainkan tesis berupa pernyataan pendapat pribadi Anda. Pernyataan pendapat penting dan ditempatkan pada awal bagian teks editorial untuk menekankan bahwa ini merupakan teks opini yang logis. 

2. Argumentasi

Untuk memperkuat pernyataan di bagian awal Anda harus menyertakan argumen tambahan. Sertakan bukti yang bisa memperkuat opini. Bisa data analisis atau teori pernyataan dari para ahli. Fungsinya agar teks buatan Anda dapat dipercaya kalangan luas.

3. Penegasan ulang

Penegasan ulang diperlukan pada bagian akhir teks. Berisi pengulangan secara ringkas dan penguatan atas pendapat yang telah dituliskan. Dengan ini sempurnalah teks editorial Anda sebagai teks yang utuh. Lengkapi akhir bagian ini dengan fakta yang menarik atau kalimat yang membuat pembaca ingin mengulang kegiatannya lagi.


Langkah Penyusunan 

Setelah mengetahui truktur teks editorial, berikutnya yang harus diketahui yaitu langkah penyusunan. Berikut disajikan langkah penyusunan teks untuk mempermudah Anda.

1. Menetapkan tujuan

Sebagus apapun rancangan teks akhirnya akan terbuyarkan jika tidak disertai dengan tujuan yang jelas. Maka dari itu menetapkan tujuan merupakan langkah awal pembuatan teks. Hal ini bisa mempermudah Anda ke tahap berikutnya yaitu pemilihan topik.

2. Memilih topik

Pemilihan topik merupakan langkah yang amat krusial. Topik akan membangun karakter tulisan yang akan dibuat. Pilihlah topik yang sedang booming atau yang sekiranya bisa menarik perhatian pembaca. Namun jangan sampai memaksakan untuk mengangkat topik yang begitu berat karena yang terpenting adalah argumen Anda yang cukup kuat.

3. Pengumpulan data

Data perlu dikumpulkan untuk lebih memperkuat teks editorial. Dara bisa berupa hasil analisis, survey, teori pakar terkenal hingga buku sumber acuan. Pilihlah data yang linier dan mendukung argumen Anda. Hati – hati karena data yang salah akan mengakibatkan rancunya tulisan.

4. Penyesuaian topik dan pembaca

Tentu saja topik harus disesuaikan dengan target pembacanya. Hal ini bisa mempengaruhi pemilihan diksi yang akan digunakan. Penyesuaian perlu karena “laku” atau tidaknya suatu teks ditentukan oleh minat pembaca. Anda bisa melakukan survei kecil – kecilan agar topik yang dituliskan tetap tepat sasaran

5. Pembuatan dan editing

Setelah memikirkan semua hal di atas barulah masuk ke tahap pembuatan. Setelah selesai dibuat maka teks harus dipersunting atau di edit untuk memperkecil kemungkinan kesalahan penulisan ejaan.


Contoh Teks Editorial

Untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman terkait teks editorial berikut contoh teks editorial yang bisa dijadikan referensi. Anda bisa melakukan berbagai penyesuaian tergantung keperluan tulisan nantinya. Berikut contoh teks singkatnya :

Pada tahun 2020 ini banyak masyarakat beragumen mengenai pelayanan kesehatan yang cenderung jomplang di Indonesia. Salah satu argumennya terkait pelayanan dokter dan perawat yang kurang memuaskan.

Pemerintah seharusnya coba lebih memperhatikan bidang kesehatan salah satunya dengan cara meningkatkan dan memperbaharui mutu setiap rumah sakit di Indonesia. Tidak terkecuali puskesmas. Hal itu dilakukan demi meningkatkan pelayanan pada masyarakat luas.

Terdapat pengaduan yang berjumlah sekitar 372 dan dilaporkan kepada kementerian kesehatan. Namun pada kenyataannya masih banyak laporan yang belum diterima. Bahwa masyarakat masih kurang puas dengan pelayanan rumah sakit yang diberikan.

Masyarakat terus berharap agar mendapatkan peningkatan pelayanan rumah sakit yang ada di Indonesia guna membuat pasien menjadi lebih nyaman.

Posting Komentar untuk "Contoh Teks Editorial beserta Fungsi, Ciri, Struktur dan Langkah Penysunannya"

Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium
Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium
Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium