Proposal Kegiatan : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Contoh
Proposal Kegiatan
Setiap akan mengadakan sebuah kegiatan, pastilah Anda memerlukan proposal kegiatan. Hal ini merupakan sebuah keharusan yang harus dipenuhi. Ada banyak sekali jenis proposal yang bisa dikelompokkan berdasarkan maksud pengajuannya. Maksud tersebut dapat berupa izin mengadakan kegiatan atau pengajuan dana.
Dalam membuat sebuah proposal, diperlukan beberapa strategi yang harus dipenuhi. Hal ini bertujuan agar proposal yang dibuat dapat diterima. Dengan demikian, kegiatan yang akan dijalankan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Pengertian Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan merupakan sebuah rancangan kegiatan yang akan dilakukan. Proposal kegiatan biasanya diajukan kepada pihak-pihak yang dinilai memiliki kewenangan dalam pemberian izin kegiatan tersebut. Rancangan kegiatan tersebut haruslah disusun secara teratur, sistematis, dan juga terperinci.
Hal ini dikarenakan proposal tersebut biasanya akan dijadikan sebagai acuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, harus dijabarkan secara rinci dan sistematis agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam proses pelaksanaan kegiatan.
Proposal juga biasanya digunakan sebagai bahan permohonan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengharapkan dukungan. Dukungan tersebut tentu saja berhubungan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Dukungan tersebut dapat berupa izin kegiatan dan juga bantuan dana kegiatan yang dibutuhkan selama kegiatan.
Namun walaupun berbentuk sebuah perancangan kegiatan dan digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan, rancangan kegiatan tersebut masih bisa saja berubah. Terkadang ada beberapa hal yang tak terduga yang terjadi selama kegiatan berlangsung. Pada kasus ini, rancangan kegiatan pada proposal bisa berubah.
Tujuan Pembuatan Proposal Kegiatan
Pembuatan proposal kegiatan tentu saja memiliki tujuan yang jelas. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari proses pembuatan proposal untuk kegiatan adalah untuk mendapatkan izin dari pihak yang dituju. Sebuah kegiatan tentu saja memerlukan izin dari pihak-pihak yang berwenang sehingga kegiatan yang dilakukan bersifat legal.
Tujuan lain dari pembuatan proposal untuk sebuah kegiatan adalah bertujuan untuk memperoleh dana yang akan digunakan dalam menjalankan kegiatan. Oleh karena itu, di dalam proposal sebuah kegiatan pastilah tercantum rincian dana yang dibutuhkan selama pelaksanaan kegiatan.
Ciri-Ciri Proposal Suatu Kegiatan
Ada banyak sekali jenis proposal yang dikenal luas di kalangan masyarakat, Semua proposal tersebut disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing sehingga memiliki isi dan ciri yang berbeda-beda. Sama halnya dengan proposal kegiatan yang memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenis proposal lainnya.
Beberapa ciri-ciri proposal suatu kegiatan yang membedakannya dengan jenis proposal lainnya antara lain adalah:
1. Sebagian Besar Berisi Ringkasan Kegiatan
Proposal sebuah kegiatan haruslah menggambarkan secara singkat bagaimana kegiatan yang akan dilaksanakan. Gambaran tersebut dapat berupa tema kegiatan dan juga susunan acara yang akan dijalankan selama kegiatan. Rincian kegiatan yang jelas akan memudahkan pembaca menjadi paham mengenai gambaran kegiatan.
2. Memiliki Kesan yang Persuasif
Karena bertujuan untuk mendapatkan izin dari pihak tertentu, maka isi dari proposal haruslah bersifat persuasif. Dengan demikian, pihak yang dituju akan memberikan izin kepada Anda dengan mudah. Hal ini juga berlaku pada donatur kegiatan, jika proposal yang Anda buat menggugah hati dan menarik maka donatur akan memberikan dana.
Hal ini tentu saja harus dibarengi dengan rincian dana yang sesuai dan apa adanya. Dalam pembuatan proposal, sangatlah dilarang untuk melakukan manipulasi apalagi untuk mendapatkan dana yang lebih besar. Jika ketahuan, bukan tidak mungkin kegiatan yang dilakukan akan dicap buruk bahkan sebelum dimulai.
3. Terdapat Pihak yang Menyetujui
Sebuah proposal kegiatan haruslah disetujui oleh beberapa pihak terlebih dahulu sebelum diajukan. Bentuk persetujuan ini biasanya digambarkan dengan adanya tanda tangan beberapa pihak yang penting di dalam kegiatan pada bagian akhir proposal.
Adanya pihak yang menyetujui dengan memberikan tanda tangan membuat proposal yang diajukan menjadi semakin meyakinkan. Hal ini tentu saja berhubungan dengan legalitas yang dimiliki oleh proposal yang akan diajukan. Jika proposal yang diajukan tidak legal, maka otomatis proposal yang diajukan akan dengan mudah ditolak.
4. Memiliki Tujuan Kegiatan yang Jelas
Dalam menyusun sebuah proposal kegiatan, penggambaran tujuan kegiatan harus dilakukan dengan jelas. Hal ini akan membuat pihak yang dituju menjadi mudah menangkap tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan. Jika penggambaran tujuan dilakukan dengan sembarangan, maka ditakutkan tujuan tidak akan tersampaikan.
Tujuan yang tidak tersampaikan dengan benar inilah yang biasanya akan membuat proposal menjadi ditolak. Jika sudah demikian, maka kegiatan yang direncanakan akan terancam batal untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, penting menyusun sebuah tujuan kegiatan yang jelas pada proposal.
Struktur Proposal Sebuah Kegiatan
Berikut ini merupakan struktur yang benar dan tepat untuk sebuah proposal kegiatan. Beberapa struktur tersebut dan urutannya antara lain adalah:
1. Halaman Sampul
Halaman sampul ini nantinya akan berisi nama kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain itu, pada halaman sampul tentu saja terdapat logo instansi dan juga nama instansi yang akan mengadakan kegiatan tersebut. Bentuk halaman sampul seperti ini membuat bentuk proposal menjadi formal.
2. Latar Belakang
Dalam setiap proposal pastilah memiliki latar belakang. Latar belakang ini berisi alasan dan hal yang menyebabkan sebuah kegiatan akan dilaksanakan. Latar belakang ini sebaiknya ditulis dengan bahasa yang cukup persuasif. Hal ini biasanya akan mempengaruhi apakah pengajuan proposal dapat diterima atau tidak.
3. Nama Kegiatan
Melampirkan nama kegiatan juga merupakan sebuah kewajiban dalam proses pembuatan proposal. Hal ini bertujuan agar pihak yang dituju menjadi tahu apa nama dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
4. Tema Kegiatan
Setiap kegiatan tentu saja harus memiliki sebuah tema. Tema ini nantinya akan menjadi acuan bagaimana sebuah kegiatan dapat dilaksanakan. Tema yang dilampirkan pada proposal haruslah tema yang sudah disepakati secara bersama.
5. Tujuan Kegiatan
Sebuah kegiatan yang akan dilaksanakan haruslah memiliki tujuan yang jelas. Dalam penulisan tujuan kegiatan pada proposal haruslah dilakukan dengan jelas. Hal ini akan membuat pihak yang dituju menjadi tahu dengan pasti apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut.
6. Susunan Acara Kegiatan
Pada proposal juga harus dicantumkan alur kegiatan atau susunan acara selama kegiatan. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pihak yang dituju bagaimana kegiatan tersebut. Alur atau susunan acara tersebut haruslah disusun dengan jelas agar pembaca dapat mudah memahami.
7. Rincian Anggaran
Hal ini diperlukan agar pembaca dapat mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan. Selain itu rincian tersebut dapat dibandingkan apakah sesuai atau tidak.
8. Susunan Panitia
Susunan panitia juga diperlukan dalam proposal kegiatan. Hal ini agar pihak yang dituju dapat mengetahui siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
9. Penutup
Penutup ini haruslah berisi tanda tangan pihak yang menyetujui pembuatan proposal ini. Selain itu, stempel instansi juga harus dilampirkan untuk menambah kesan legal.
Penulisan proposal yang baik sangat mempengaruhi diterima atau tidaknya kegiatan. Jika ditulis sesuai dengan ketentuan dan sistematika yang ada, maka kemungkinan besar proposal dapat diterima.
Posting Komentar untuk "Proposal Kegiatan : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Contoh"
Berkomentarlah sesuai dengan topik bahasan.